Selasa, 19 April 2016

KEDATANGAN HOMO SAPIENS (MELANESIA) KE INDONESIA

Sama seperti erectus, Homo sapiens atau manusia modern juga berasal dari Afrika dan melakukan migrasi besar-besaran ke seluruh penjuru dunia dalam dua gelombang migrasi. Gelombang pertama berlangsung kira-kira 100 ribu tahun yang lalu, sedangkan gelombang kedua berlangsung kira-kira 50-70 ribu tahun yang lalu. Gelombang pertama keluar dari Afrika lewat selat kecil yang misahin Ethiopia dan Yemen, terus lanjut ke India bagian selatan, nyusurin pantai lanjut ke Paparan Sunda sampai ada yang nyeberang dengan perahu ke Paparan Sahul (Papua, Australia)
Manusia modern gelombang pertama yang sampai ke wilayah Nusantara ini berciri Melanosoid(seperti ciri orang Papua dan Aborigin). Dalam periode waktu migrasi ini, daerah kepulauan Nusantara tetap tersambung tapi bukan karena faktor tektonik, melainkan karena pada masa itu, bumi ini sedang menjalani masa jaman es (ice age) yang menyebabkan sebagian permukaan laut menyatu menjadi daratan es. Manusia modern gelombang pertama ini akhirnya menempati Nusantara sampai jaman es berakhir (es mencair menjadi lautan yang memisahkan pulau), sehingga terbentuklah Kepulauan Nusantara seperti yang kita kenal sekarang.
Kehadiran dari para petualang awal ini masih bisa kita lihat pada peradaban manusia modern yang lebih akrab kita kenal dengan kebudayaan berciri Melanesia atau golongan etnis Negrito. Beberapa di antaranya adalah:
  • Suku Sentinel, Onge, Jarawa di Kepulauan Andaman,
  • Suku Asli, Semang, Sakai di Malaysia,
  • Suku Mani di Thailand,
  • Suku Aeta, Agta, Ati di Filipina.
  • Suku Dani, Bauzi, Asmat, Amungme di Indonesia & Papua Nugini
  • Suku Aborigin Australia dan Tasmania
Dari persebaran ini, diduga kuat bahwa hampir seluruh daerah Paparan Sunda dan Sahul (mencakup seluruh wilayah Indonesia) sempat dihuni oleh orang-orang berciri Melanosoid.
Kehidupan orang Melanesia berawal dengan budaya berburu dan mengumpulkan makanan (hunter & gatherer), yang kemudian sebagian besar (kecuali Aborigin Australia) mulai mengenal pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam skala kecil. Sayangnya, kebudayaan agrikultur ini tidak berkembang dengan skala luas karena kecenderungan masyarakat Melanesia yang berjumlah kecil dan terpisah jauh dengan suku tetangga lain. Hal ini juga yang menyebabkan orang Melanesia bisa hidup tanpa perlu mengembangkan pertanian dan peternakan dalam skala besar, dan juga tidak ada desakan lingkungan untuk membentuk struktur kemasyarakatan yang kompleks dan sistematis.
Terlepas dari itu, sebetulnya kalo ditanya siapakah orang 'pribumi' pertama yang nempatin Kepulauan Nusantara? Jawabannya jelas adalah orang-orang Melanesia. Mereka bahkan diduga kuat sebagai penyebab hilangnya Homo erectus di Paparan Sunda (entah dengan cara pembunuhan maupun perkawinan). Serunya lagi, para arkeolog dan paleontolog juga menduga bahwa manusia modern berciri Melanosoid ini diduga kuat pernah hidup bersama satu pulau dengan human-species lain yang merupakan keturunan dari Homo erectus yaitu Homo floresiensis di Kepulauan Flores.
Tapi kok kenapa orang-orang gelombang pertama yang masuk ke Nusantara ini cuma nyisa di pedalaman Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya? Kenapa tidak terus membangun budaya di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan? Sampai saat ini para ahli sejarah belum menemukan jawaban yang pasti. Namun dugaan terkuat hilangnya komunitas Melanesia di wilayah barat Indonesia adalah diakibatkan karena kedatangan rombongan manusia modern gelombang berikutnya dalam jumlah besar, yang dateng dengan make perahu-perahu kecil mereka yang terbilang cukup canggih untuk ukuran waktu itu. Nothing lasts forever di dunia ini

ORANG ASLI PRIBUMI INDONESIA

Seringkali kita jumpai istilah "pribumi" yang biasanya mengacu pada identitas orang asli di daerah tertentu. Memang secara umum kita mengenal klasifikasi umum etnis kesukuan lokal Indonesia, misalnya orang Batak itu di Sumetera Utara, orang Sunda itu di Banten dan Jawa Barat, orang Minang di Sumatera Barat, orang Bugis di Sulawesi Selatan, orang Dayak di Kalimantan Tengah dan Barat, dlsb. Namun di sisi lain, istilah "pribumi" ini sendiri juga kerap digunakan sebagai pembeda antar golongan masyarakat yang dianggap sebagai orang/suku/etnis asli Indonesia dengan mereka yang dianggap sebagai "kaum pendatang"
Dikotomi antar istilah 'pribumi' dan 'pendatang' ini menjadi polemik tersendiri dalam konteks sosial bermasyarakat di Indonesia. Tapi pernah gak sih lo berpikir siapa sebetulnya orang asli pribumi di Indonesia ini? Apakah memang orang Jawa itu orang asli pribumi daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur? Sejak kapan saudara kita Orang Jawa yang medok itu tinggal di Pulau Jawa? Mungkin kalo kita bertanya pada orangtua atau guru, jawabannya cuman 'sudah dari sono-nya'. Tapi apakah kita puas dengan jawaban semacam itu?
Nah, dalam kesempatan ini, gua mau mengupas pertanyaan "Siapakah orang asli pribumi Indonesia" dengan tinjauan sejarah. Dari mulai sejak kelompok manusia pertama yang datang ke Indonesia, hingga kelompok-kelompok berikutnya. Dari penjabaran gua di bawah ini, moga-moga kita semua jadi semakin paham konteks 'pribumi' dan 'pendatang', sekaligus menjawab siapakah orang yang pantas disebut sebagai orang asli pribumi Indonesia, dan siapakah yang sebetulnya 'hanya' kaum pendatang?