Manusia modern gelombang pertama yang sampai ke wilayah Nusantara ini berciri Melanosoid(seperti ciri orang Papua dan Aborigin). Dalam periode waktu migrasi ini, daerah kepulauan Nusantara tetap tersambung tapi bukan karena faktor tektonik, melainkan karena pada masa itu, bumi ini sedang menjalani masa jaman es (ice age) yang menyebabkan sebagian permukaan laut menyatu menjadi daratan es. Manusia modern gelombang pertama ini akhirnya menempati Nusantara sampai jaman es berakhir (es mencair menjadi lautan yang memisahkan pulau), sehingga terbentuklah Kepulauan Nusantara seperti yang kita kenal sekarang.
Kehadiran dari para petualang awal ini masih bisa kita lihat pada peradaban manusia modern yang lebih akrab kita kenal dengan kebudayaan berciri Melanesia atau golongan etnis Negrito. Beberapa di antaranya adalah:
- Suku Sentinel, Onge, Jarawa di Kepulauan Andaman,
- Suku Asli, Semang, Sakai di Malaysia,
- Suku Mani di Thailand,
- Suku Aeta, Agta, Ati di Filipina.
- Suku Dani, Bauzi, Asmat, Amungme di Indonesia & Papua Nugini
- Suku Aborigin Australia dan Tasmania
Dari persebaran ini, diduga kuat bahwa hampir seluruh daerah Paparan Sunda dan Sahul (mencakup seluruh wilayah Indonesia) sempat dihuni oleh orang-orang berciri Melanosoid.
Kehidupan orang Melanesia berawal dengan budaya berburu dan mengumpulkan makanan (hunter & gatherer), yang kemudian sebagian besar (kecuali Aborigin Australia) mulai mengenal pertanian, perkebunan, dan peternakan dalam skala kecil. Sayangnya, kebudayaan agrikultur ini tidak berkembang dengan skala luas karena kecenderungan masyarakat Melanesia yang berjumlah kecil dan terpisah jauh dengan suku tetangga lain. Hal ini juga yang menyebabkan orang Melanesia bisa hidup tanpa perlu mengembangkan pertanian dan peternakan dalam skala besar, dan juga tidak ada desakan lingkungan untuk membentuk struktur kemasyarakatan yang kompleks dan sistematis.
Terlepas dari itu, sebetulnya kalo ditanya siapakah orang 'pribumi' pertama yang nempatin Kepulauan Nusantara? Jawabannya jelas adalah orang-orang Melanesia. Mereka bahkan diduga kuat sebagai penyebab hilangnya Homo erectus di Paparan Sunda (entah dengan cara pembunuhan maupun perkawinan). Serunya lagi, para arkeolog dan paleontolog juga menduga bahwa manusia modern berciri Melanosoid ini diduga kuat pernah hidup bersama satu pulau dengan human-species lain yang merupakan keturunan dari Homo erectus yaitu Homo floresiensis di Kepulauan Flores.
Tapi kok kenapa orang-orang gelombang pertama yang masuk ke Nusantara ini cuma nyisa di pedalaman Papua dan pulau-pulau kecil di sekitarnya? Kenapa tidak terus membangun budaya di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan? Sampai saat ini para ahli sejarah belum menemukan jawaban yang pasti. Namun dugaan terkuat hilangnya komunitas Melanesia di wilayah barat Indonesia adalah diakibatkan karena kedatangan rombongan manusia modern gelombang berikutnya dalam jumlah besar, yang dateng dengan make perahu-perahu kecil mereka yang terbilang cukup canggih untuk ukuran waktu itu. Nothing lasts forever di dunia ini